Upaya untuk menghadapi
ketahanan pangan indonesia yang
akan datang adalah dengan meningkatkan
mutu dan hasil
produksi pertanian kita.Untuk itu kita
harus membantu para petani dalam
upaya meningkatkan hasil produksi pertaniannya
Dengan penduduk 216 juta jiwa, Indonesia saat ini membutuhkan bahan
pangan pokok sekurang-kurangnya 53 juta ton beras, 12,5 juta ton jagung dan 3,0
juta ton kedelai. Jika tidak diimbangi dengan laju pertumbuhan produksi pangan
dalam negeri secara signifikan, dapat menyebabkan ketahanan pangan nasional
rendah. Meskipun upaya peningkatan produksi pangan di dalam negeri saat ini
terus dilakukan, namun laju peningkatannya masih belum mampu mencukupi
kebutuhan pangan dalam negeri karena produktivitas tanaman pangan serta
peningkatan luas areal yang stagnan bahkan cenderung menurun.
Untuk meningkatkan produksi pangan nasional, dapat dilakukan peningkatan
produktivitas dengan menerapkan teknologi produksi antara lain melalui
penggunaan pupuk organik/hayati. Pupuk tersebut dapat mengembalikan kesuburan
lahan melalui jasa mikroba yang menguntungkan. Sejalan dengan itu, juga perlu
dilakukan perluasan lahan pertanian antara lain melalui pengembangan kawasan
transmigrasi.
Upaya Meningkatkan Produktivitas Tanaman Pangan
Rata-rata produktivitas tanaman
pangan nasional masih rendah. Rata-rata produktivitas padi adalah 4,4 ton/ha
(Purba S dan Las, 2002) jagung 3,2 ton/ha dan kedelai 1,19 ton/ha. Jika
dibanding dengan negara produsen pangan lain di dunia khususnya beras, produktivitas
padi di Indonesia ada pada peringkat ke 29. Australia memiliki produktivitas
rata-rata 9,5 ton/ha, Jepang 6,65 ton/ha dan Cina 6,35 ton/ha ( FAO, 1993).
Faktor dominan penyebab
rendahnya produktivitas tanaman pangan adalah (a) Penerapan teknologi budidaya
di lapangan yang masih rendah; (b)Tingkat kesuburan lahan yang terus menurun
(Adiningsih, S, dkk., 1994), (c) Eksplorasi potensi genetik tanaman yang masih
belum optimal (Guedev S Kush, 2002).
Untuk
mengatasi permasalahan di atas pemerintah harus memberikan subsidi teknologi kepada petani dan melibatkan
stakeholder dalam melakukan percepatan perubahan (Saragih, 2003). Subsidi
teknologi yang dimaksud adalah adanya modal bagi petani untuk memperoleh atau
dapat membeli teknologi produktivitas dan pengawalannya sehingga teknologi
budidaya dapat dikuasai secara utuh dan efisien sampai tahap pasca panennya.
Sebagai contoh petani dapat memperoleh dan penerapan teknologi produktivitas
organik hayati (misal : Bio P 2000 Z), benih/pupuk bermutu dan mekanisasi pasca
panen dan sekaligus pengawalan pendampingannya.
Do this hack to drop 2 lbs of fat in 8 hours
BalasHapusOver 160 thousand women and men are trying a easy and SECRET "liquids hack" to lose 1-2 lbs every night as they sleep.
It's scientific and works with anybody.
This is how to do it yourself:
1) Hold a drinking glass and fill it up half glass
2) Then follow this amazing HACK
you'll be 1-2 lbs thinner as soon as tomorrow!