Sistem karburasi mempunyai
output yaitu terjadinya pencampuran bahan bakar (bensin) dan udara dengan
perbandingan tertentu. Pada pencampuran
di karburator tersebut, cairan dijadikan kabut, istilahnya dikabutkan, kemudian
kabut tersebut dicampur denggan udara.
Guna
karburator adalah (a) merubah bahan bakar cair menjadi kabut, (b) memberikan
campuran bahan bakar ke dalam silinder,
dan (c) mencampur bahan bakar dan udara dengan perbandingan tertentu.
Prinsip
kerja karbutator disajikan pada Gambar 1.
Pada pengapung terdapat suatu jarum.
Apabila permukaan bahan bakar pada karburator naik (atau bahan bakar
masuk dari tangki ke karburator) maka jarum dapat menutup lubang. Jadi, setelah karburator terisi dengan bensin
pada jumlah tertentu, maka lubang pemasukan bahan bakar dapat ditutup oleh
pengapung dengan jarum.
Udara bisa bergerak (atau mengalir) dari bawah
atau dari atas perecik. Jalannya udara
di sekitar perecik dipersempit. Tempat
penyempitan tersebut disebut venturi atau pengabut, yaitu bagian yang sempit di
sekitar ujung perecik.
Udara
dapat masuk menuju venturi (yang selanjutnya ke silinder) dikarenakan poros
engkol berputar, yang berakibat udara dihisap oleh silinder. Udara yang masuk ke saluran udara mempunyai
tekanan satu atmosfer. Pada bagian
saluran udara yang menyempit (venturi), pada luas penampang yang kecil tersebut
berakibat kecepatannya meningkat. Hal
ini mengikuti hukum kontinuitas :
Q = A . V
= konstan ........................................ (1)
↔ A1 . V1 = A2 . V2 ..............................................
(2)
dengan Q adalah debit aliran udara, A adalah luas
penampang saluran, dan V adalah kecepatan aliran udara.
Atau, didasarkan pada hukum kekekalan massa :
A . V . ρ = konstan
............................................ (3)
↔
A1 . V1
. ρ1 = A2 . V2 . ρ2 .......................................
(4)
dengan ρ adalah densitas fluida (udara). Karena ρ1
= ρ2, maka, menjadi
persamaan (1).
Pada
venturi, dengan naiknya kecepatan aliran udara tersebut, maka tekanannya
berkurang, sesuai dengan Hukum Bernoulli :
(
p / γ ) + z + (V2 / 2 g ) = C ........................... (5)
Karena tekanan udara di venturi berkurang (kurang
dari satu atmosfer), sedangkan tekanan udara di karburator adalah satu
atmosfer, maka bensin yang berada di karbutaror keluar dari perecik, maka
terbentuklah kabut bahan bakar bensin.
Jika
kendaraan (sepeda motor, mobil, atau traktor) bergerak dengan kecepatan tinggi
(”ngebut”), maka kecepatan udara di
venturi juga semakin besar, sehingga beda tekanan antara karburator dan venturi
juga semakin besar Hal ini berakibat
bahan bakar yang keluar dari karburator menuju venturi juga semakin banyak.
Pada
karburator, campuran bahan bakar dan udara adalah 1 : 15. Campuran dengan perbandingan tersebut akan
menghasilkan CO2 yang sempurna pada pembakaran pada silinder
nantinya. Bahan bakar di karburator
tidak dapat keluar sendiri melalui perecik, kecuali ada hisapan udara dari silinder
(yaitu pada waktu engine hidup atau
pada saat di-starter). Pada kendaraan yang bergerak dengan kecepatan
tinggi (”ngebut”), perbandingan
campuran bahan bakar dengan udara menjadi lebih besar (misalnya 1 : 12).
Campuran
bahan bakar dan udara sebesar 1 : 15 pada karburator disebut campuan normal
atau netral. Campuran 1 : 9 disebut
campuran terlalu kaya atau gemuk atau rich,
sedangkan campuran 1 : 20 disebut
campuran miskin atau kurus.
Pada
karburator dengan dua perecik (dapat dilihat pada Gambar 2), campuran bahan
bakar dengan udara dapat diatur. Ini
dapat dikatakan sebagai karburator ”otomatis”, karena dapat mengatur campuran
bahan bakar (dengan udara) pada berbagai beban.
Pada karburator tersebut dilengkapi dengan ”kamar persediaan”, yang di dalamnya
terdapat perecik kompensasi. Jika
campuran bahan bakar mau terlalu kaya, maka perecik kompensasi mengeluarkan sedikit
bahan bakar (atau bahkan hanya mengeluarkan udara) sehingga campuran bahan
bakar dengan udara menjadi netral kembali.
Pada campuran yang mau kaya, aliran bahan bakar tidak sempat belok ke
kamar persediaan, sehingga bahan bakar yang dialirkan melalui perecik
kompensasi menjadi lebih kecil, bahkan bisa jadi hanya udara saja yang keluar
dari perecik kompensasi, sehingga campuran total menjadi normal.
Apabila
campuran akan terlalu miskin, bahan bakar yang melalui perecik utama sedikit,
tetapi yang keluar melalui perecik kompensasi relatif banyak, sehingga
dihasilkan campuran yang seimbang (terbentuk campuran normal).
Fungsi
perecik kompensasi atau perecik bantuan adalah agar perbandingan campuran bahan
bakar yang dihasilkan oleh karburator adalah tetap. Jika kecepatan kendaraan (motor / mobil /
traktor) diperbesar maka perecik utama cenderung kaya (gemuk), dan perecik
kompensasi mengeluarkan udara. Pada
kecepatan kendaraan (motor / mobil /
traktor) diperkecil atau diperpelan, maka perecik utama cenderung miskin, dan
perecik kompensasi mengeluarkan bahan bakar.
Perecik bantuan (kompensasi) berada di kamar persediaan, yang
berhubungan dengan udara luar.
Prinsip
kerja perecik stationer sebagai berikut.
Apabila handle throttle (”gas”) diinjak, klep pada saluran udara
membuka lebih lebar, sehingga aliran udara menjadi lebih banyak. Apabila handle
throttle tidak diinjak, bahan bakar yang keluar dari perecik stationer
relatif sedikit.
Guna perecik stationer adalah, pada waktu idler, di perecik utama tidak
mengeluarkan bahan bakar. Perecik
stationer berhadapan dengan penyempitan berupa klep, yang lebih sempit daripada
venturi, yang akibatnya adalah mempunyai vakum yang lebih besar daripada di
venturi. Dengan demikian, maka perecik
stationer mengeluarkan bahan bakar.
Sumber Referensi
Badan
Pendidikan, Latihan dan Penyuluhan Pertanian (BPLPP). 1983. Mekanisasi
Pertanian. Kerjasama dengan
Japan International Cooperation Agency (JICA).
Jakarta.
Hardjosentono, M., Wijato,
E. Rachlan, I. W. Badra, dan R. D. Tarmana.
2000. Mesin – Mesin Pertanian. Cetakan ketiga belas. PT Bumi Aksara. Jakarta.
Soenjoto S.
1985. Hand Out Daya Dalam Bidang
Pertanian II. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta.
As stated by Stanford Medical, It's in fact the one and ONLY reason women in this country live 10 years more and weigh an average of 19 kilos less than us.
BalasHapus(Just so you know, it is not about genetics or some secret exercise and really, EVERYTHING about "how" they are eating.)
P.S, What I said is "HOW", and not "WHAT"...
Click this link to determine if this little questionnaire can help you decipher your true weight loss possibility