Rabu, 15 Agustus 2012

Mengenal Jaringan Irigasi


2.1 Latar Belakang
     Jaringan irigasi merupakan saluran dan bangunan yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi yang mencakup penyediaan, pengambilan, dan  pembagian air irigasi.
            Pada jaringan irigasi itu sendiri, terdapat banyak bangunan – bangunan irigasi yang memiliki fungsi dan tujuan masing – masing. Selain itu, dalam jaringan irigasi juga ditentukan nama – nama atau kode – kode bangunan irigasi tersebut, untuk itu, pada praktikum pengenalan jaringan irigasi ini, mahasiswa dapat belajar dan mengenal bangunan – bangunan, macam – macam saluran dan cara meentukan tata nama suatu jaringan atau bangunan irigasi.
2.2 Tujuan
            Praktikum pengenalan jaringan irigasi ini bertujuan untuk menganal macam – macam saluran, bangunan – bangunan pada jaringan irigasi di daerah Gunung Nago. Selain itu untuk mengetahui fungsi dan tujuan pada masing – masing bangunan yang ada di sepanjang aliran jaringan irigasi tersebut. Kemudian juga untuk menganalisis kerusakan yang terjadi pada jaringan tersebut.
2.3 Manfaat
            Manfaat dari praktikum pengenalan jaringan irigasi ini sendiri adalah, agar mahasiswa dapat mengenal semua yang ada pada suatu jaringan irigasi, baik saluran, bangunan, dan tata nama jaringan irigasi tersebut. Selain itu, mahasiswa juga dapat mensketsakan suatu jaringan irigasi beserta banguan – bangunan irigasi yang ada dalam jaringan tersbut.
2.4 Landasan Teori
1.      Bangunan Irigasi
Dalam jaringan irigasi ada 4 unsur pokok dari bangunan irigasi yaitu: (i) bangunan utama, (ii) jaringan pembawa dan kelengkapan bangunannya, (iii) saluran pembuang, dan (iv) petak tersier. Bangunan utama adalah suatu komplek bangunan yang direncanakan dibangun di sepanjang sungai atau aliran air untuk membelokkan air ke saluran irigasi. Bangunan utama dapat mengatur debit dan mengurangi sedimen yang masuk ke saluran irigasi.
Bangunan utama terdiri dari: bangunan pengelak dengan peredam energy, pengambilan utama, pintu bilas, kolam olak, kantung lumpur, dan tanggul banjir. Bendungan (weir) berfungsi untuk mengatur atau meninggikan muka air hingga dapat disadap. Selain itu, ada penyadapan bebas atau penyadapan pada waduk atau penyadapan dengan pompa apabila pengaliran secara gravitasi dengan meninggikan muka air tak mungkin.
Jaringan pembawa terdiri dari jaringan utama dan jaringan tersier. Jaringan saluran utama terdiri dari saluran primer dan saluran sekunder. Sedangkan jaringan tersier terdiri dari atas saluran serta saluran kuarter di petak tersier. Dalam saluran tersebut dilengkapi dengan saluran pembagi, bangunan sadap tersier, bangunan bagi sadap dan bok – bok tersier. Bangunan sadap tersebut dapat pula berfungsi sebagai bangunan ukur atau hanya dapat berfungsi sebagai pengatur debit. Dalam saluran primer atau sekunder dilengkapi dengan bangunan pengatur muka dan pada saluran pembawa dengan aliran super kritis dilengkapi bangunan terjun, got miring. Pada saluran pembawa sub kritis dilengkapi dengan bangunan talang, sipon, jembatan sipon, bangunan pelimpah, bangunan penguras, saluran pembuang samping dan jalan jembatan.
Saluran pembuang terdiri dari saluran pembuang utama, yaitu saluran yang menampung kelebihan air dari jaringan sekunder dan tersier keluar daerah irigasi. Saluran pembuang tersier adalah saluran yang menampung dan membuang kelebihan air dari perak sawah ke saluran pembuang primer atau sekunder.
Petak tersier terdiri dari kumpulan petak sawah (100 ha, 150 ha) yang dilengkapi dengan saluran tersier, serta saluran kuarter. Dalam operasi dan pemeliharaannya, petak tersier ini sudah menjadi tanggung jawab dari petani pemakai air.
2.         Jaringan pembawa dan kelengkapan bangunannya
Jaringan pembawa terdiri dari jaringan utama dan jaringan tersier. Jaringan saluran utama terdiri dari saluran primer dan sekunder. Sedangkan jaringan tersier serta saluran kuarter di petak tersier. Dalam saluran tersebut dilengkapi dengan saluran pembagi, bangunan sadap tersier, bangunan bagi sadap dan bok-bok tersier. Bangunan sadap tersebut dapat pula berfungsi sebagai bangunan ukur atau hanya dapat berfungsi sebagai pengatur debit. Dalam saluran primer atau sekunder dilengkapi dengan bangunan pengatur muka dan pada saluran pembawa dengan larian super kritis dilengkapi bangunan terjun, got miring. Pada saluran pembawa subkritis dilengkapi dengan bangunan talang, sipon, jembatan sipon, bangunan pelimpah, bangunan penguras, saluran pembuang samping dan jalan jembatan.
3.         Saluran pembuang
Saluran pembuang terdiri dari saluran pembuang utama, yaitu saluran yang menampung kelebihan air dari jaringan sekunder dan tersier keluar daerah irigasi. Saluran pembuang tersier adalah saluran menampung dan membuang kelebihan air dari petak sawah ke saluran pembuang primer atau sekunder.
4.         Petak tersier
Petak tersier terdiri dari kumpulan petak sawah (100 ha, 150 ha) yang dilengkapi dengan saluran tersier, serta saluran kuarter. Dalam operasi dan pemeliharaannya, petak tersier ini sudah menjadi tanggung jawab dari petani pemakai air.


5.         Standar tata nama bangunan pada jaringan irigasi
Daerah irigasi dapat diberi nama sesuai dengan nama daerah setempat, nama sungai yang disadap atau nama waduk. Sebagai contoh Daerah Irigasi Gunung Nago, Daerah Irigasi Anai, Daerah Irigasi Selo, Daerah Irigasi Sungai Geringging, dan lain sebagainya.
Saluran irigasi primer diberi nama sesuai dengan daerah irigasi yang dilayani, contoh saluran primer DI Selo diberi nama BS2 (Bangunan Selo) dan angka menunjukkan no. menurut bangunan. Saluran sekunder sering diberi nama sesuai dengan nama desa/nagari yang terletak di petak sekunder. Saluran antara dua bangunan dinamakan Ruas disingkat R, contoh RS1 (Ruas ke-1 dari sekunder Saruaso), S menunjukkan nama saluran sekunder. Contoh nama bangunan pada saluran BS2 (Bangunan, Sekunder Saruaso, No. 22).
Pada petak tersier kode sesuai dengan nama bangunan sadap tersier pada saluran sekunder. Contoh S2K artinya petak tersier menyadap dari saluran sekunder Selo bangunan nomor 2 dan sebelah kanan saluran. Untuk box tersier diberi kode T1, T2, dan angka disesuaikan dengan banyaknya box tersier. Petak kuarter diberi kode K, sedang untuk petak rotasi diberi kode A, B, … C dan seterusnya sesuai dengan jumlah rotasi.
Pemberian nama perlu memperhatikan kemungkinan adanya tambahan bangunan-bangunan dikemudian hari, sehingga dengan adanya bangunan-bangunan baru tersebut sistem pemberian nama yang telah dilaksanakan tidak perlu dirubah. Salah satu contoh sistem pemberian nama adalah sebagai berikut :
a)      Saluran primer diberi nama menurut nama sungai tempat mengambil air, tetapi dapat juga diberi nama dengan cara lain misalnya menurut nama daerah yang dilayani. Misal suatu saluran primer mengambil air dari sungai Dengkeng dan melayani daerah Soka, saluran dapat diberi nama saluran Dengkeng, tetapi bias juga diberi nama saluran Soka.
b)   Saluran sekunder diberi nama menurut nama desayang dekat dengan permulaan saluran. Misal saluran sekunder Tugu, berarti saluran sekunder tersebut permulaannya dekat desa Tugu.
c)      Suatu saluran dibagi menjadi bagian-bagian atau sering disebut ruas-ruas. Misal suatu ruas mempunyai nama RS2, berarti ruas itu terletak antara BS1 dan BS2.
d)     Bangunan pembagi diberi nama seperti pemberian nama pada suatu ruas, tetapi huruf R yang berarti “ruas” diganti huruf B yang berarti “bangunan”, dan dalam hal ini “bangunan pembagi”. Misal BS1 berarti bangunan pembagi pada akhir ruas RS1.
e)      Nama bangunan-bangunan antara bangunan pembagi diberi nama sesuai nama bangunan pembagi disebelah hilirnya, kemidian ditambah huruf kecil berturut-turut dari hulu kearah hilir. Misalnya BS1a, BS1b, BS1c, BS1d dan seterusnya.
f)      Saluran tersier diberi nama menurut bangunan bagi dimana saluran tersier tersebut menerima air, dan huruf B yang  berarti “bangunan” dihilangkan dan diberi tambahan indikasi yang memperjelas posisi saluran. Misalnya unutk menunjukkan arah kanan diberi indikasi ka, tengah dengan ta, kiri dengan ki. Sebagai contoh adalah saluran tersier s2ka, ini berartio saluran tersier yang menerima air dari BS2 dan arah aliran pada saluran tersier itu kesebelah sisi kanan saluran besar pada BS2.
g)      Nama suatu unit tersier misal :
                                                                             
Artinya adalah :
1)        Unit tersier ini dilayani saluran tersier slki.
2)        Luas unit tersier adalah 90 ha.
3)        Kebutuhan air saat rendaman penuh = 120 liter/detik.
6.         Fungsi, dan kegunaan bangunan irigasi
 Jenis Bangunan Dan Saluran Pada Jaringan Irigasi
Saluran Pembawa sebagai berikut :          
                    i.      Saluran Primer.
                  ii.      Saluran Sekunder.
                iii.      Saluran Tertier.
                iv.      Saluran kwarter.
Saluran Pembuang sebagai berikut :
1)        Saluran pembuang Kwarter.
2)        Saluran pembuang Tertier.
3)        Saluran pembuang Sekunder.
4)        Saluran pembuang Primer.
Bangunan utama :
Waduk/Bendungan;  Bendung; Stasiun Pompa;  Fre Intake.
Bangunan pokok  :
Ø  Bangunan pembawa ( Saluran Irigasi, Kantong Lumpur, Gorong-gorong, Talang, Syphon dan Talang syphon ).
Ø  Bangunan bagi, Bangunan Sadap, Bangunan bagi sadap.
Ø  Bangunan pengatur muka air.
Ø  Bangunan pembuang/penguras.
Ø  Bangunan ukur debit.
Ø  Bangunan Pengamanan Sungai/Pantai


Bangunan Drainase
Saluran drainase, Check dam, Bangunan silang dan Bang. Pengatur banjir adalah Suatu konstruksi yang dibangun melintang Sungai/saluran yang berfungsi untuk menaikkan/mempertinggi elevasi muka air.
Kantong Lumpur adalah Satu ruas saluran/bangunan sejak dari Intake Bendung sampai Intake untuk Saluran Primer, yang berfungsi untuk mengendapkan Lumpur/sediment yang masih masuk melalui pintu Intake bendung, dan dalam priode tertentu dikuras/dibilas kesungai melalui pintu dan saluran penguras.
v   Saluran primer: Saluran yang membawa air sejak dari Pintu Intake sampai pada Bangunan Bagi yang membagi air ke Saluran Sekunder.
v   Saluran Pembawa Sekunder/Tersier/Kwarter
v   Saluran Sekunder :Saluran yang membawa air sejak dari bangunan Bagi diujung saluran Primer sampai pada Bangunan Bagi yang membagi air ke Saluran Tersier.
v   Saluran Tersier : Saluran yang membawa air sejak bangunan Bagi diujung Saluran sekunder sampai pada Box Tersier yang membagi air ke saluran kwarter/ saluran cacing.
v   Saluran Kwarter / Saluran cacing : Saluran yang membawa air sejak dari Box Tersier diujung saluran tersier sampai pada ujung saluran yang langsung membagi-bagi air kesawah.
Saluran Pembuang/Drainase adalah  Saluran yang membawa/membuang sisa/kelebihan air yang sudah dimanfaatkan oleh tanaman.
Dengan susunan tingkatannya sejak dari hulu kehilir : Saluran pembuang Kwarter ke Saluran pembuang Tersier diteruskan kesaluran pembuang Sekunder selanjutnya ke Saluran pembuang Primer dan terakhir dibuang ke Saluran pembuang utama ( Sungai atau Laut).
Bangunan Bagi/Bangunan Sadap/Bangunan Bagi Sadap
                          i.      Bangunan Bagi : Bangunan yg berfungsi membagi air dari saluran yang sama atau lebih rendah tingkatannya. (Sal.Primer ke Primer/Sekunder, Sal.Sekunder ke Sekunder/Tersier)
                        ii.      Bangunan Sadap : Bangunan yg berfungsi mengambil/menyadap air dari Sal. Primer/ Sal. Sekunder, seterusnya dialirkan melalui sal. Tertier atau Kwarter ke sawah.
                      iii.      Bangunan Bagi Sadap : Bangunan yg berfungsi selain membagi air dari saluran kesaluran lainnya, juga berfungsi mengambil/menyadap air untuk dialirkan melalui sal. Tertier atau Kwarter ke sawah.
Gorong-gorong : Suatu bangunan/konstruksi yang memfasilitasi aliran air melintas dibawah konstruksi/ bangunan lainnya.
Bangunan talang adalah  Suatu bangunan/konstruksi yang memfasilitasi aliran air untuk melintas diatas suatu bangunan/ konstruksi lainnya yang tidak sebidang (melintasi jalan, sungai, saluran atau lembah/celah).
Bangunan Shypon adalah  Suatu konstruksi/bangunan yang mamfasilitasi aliran air melintas dibawah bangunan/konstruksi lainnya, dimana aliran air tersebut tidak sebidang dan elevasi muka air hulu dan hilir berada lebih tinggi dari elevasi bangunan yang dilintasinya.(jalan, sungai dan bangunan lainnya).
Pelimpah Samping adalah Suatu konstruksi bangunan pada Jaringan Irigasi yang berfungsi untuk membuang kelebihan air disaluran, dimana elevasi ambang pelimpah sama dengan elevasi tinggi air rencana pada/dalam saluran.

2 komentar:

  1. Did you hear there is a 12 word phrase you can tell your crush... that will induce deep feelings of love and instinctual appeal for you buried within his chest?

    That's because deep inside these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's impulse to love, please and protect you with all his heart...

    12 Words Who Fuel A Man's Desire Instinct

    This impulse is so hardwired into a man's brain that it will drive him to try better than ever before to make your relationship the best part of both of your lives.

    Matter of fact, fueling this powerful impulse is so binding to getting the best possible relationship with your man that as soon as you send your man one of these "Secret Signals"...

    ...You will immediately notice him open his soul and mind to you in such a way he's never expressed before and he'll recognize you as the one and only woman in the universe who has ever truly attracted him.

    BalasHapus
  2. Did you realize there's a 12 word phrase you can communicate to your man... that will trigger intense emotions of love and instinctual attraction to you buried inside his heart?

    Because hidden in these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's instinct to love, look after and look after you with his entire heart...

    12 Words That Fuel A Man's Desire Impulse

    This instinct is so hardwired into a man's genetics that it will make him try better than ever before to to be the best lover he can be.

    In fact, triggering this mighty instinct is absolutely binding to having the best ever relationship with your man that as soon as you send your man a "Secret Signal"...

    ...You will soon find him expose his mind and soul for you in such a way he haven't expressed before and he will distinguish you as the only woman in the world who has ever truly fascinated him.

    BalasHapus